Berbagai pertimbangan bagi pemilik bangunan mengenai konsep, kelayakan dan kelebihan kekurangannya
Konsep desain rumah tumbuh
Gamblangnya, bisa dibangun secara bertahap / sebagian. Biasanya metode ini dipilih dikarenakan hal berikut:
- Keterbatasan anggaran, sesuai dengan yang tersedia saat ini dulu, dilanjut ketika sudah ada tambahan dana (nabung dulu dll).
- Adanya rencana perluasan lahan dikemudian hari, minat beli kapling tetangga sebelah, nanti setelah terbeli baru tancap gas jadi rumah gedong.
- Fungsi sebagian bangunan yang masih belum pasti, sebagian area bangunan entah disamping atau di atas masih belum jelas peruntukannya, bisa jadi ruang A, ruang B dll.
- Penambahan jumlah penghuni, nantinya akan bertambah (ketambahan ortu, anak, saudara, pembantu dll)
Jadi dari beberapa data diatas kita bisa simpulkan bahwa konsep desain rumah tumbuh tidak harus selalu ke atas, tetapi bisa juga kesamping (tunas baru), atau beralih fungsi mengikuti kebutuhan penghuninya di kemudian hari (IMHO)
Serta hal lainnya lagi yang mungkin belum tersebutkan diatas….
Analisa kelayakan rumah tumbuh
Anggaran biaya
Baiknya kita awali proses desainnya dengan melakukan analisa kelayakan terlebih dahulu. Jadi kita tahu bahwa ini bisa dilaksanakan atau tidak, kalau bisa maka tidak masalah, sebaliknya, bila tidak? Maka kita bisa mencoba opsi lain dan menghindari usaha yang sia-sia dan waktu yang terbuang percuma.
Lazimnya nilai kelayakan utama adalah anggaran dan waktu. Untuk saat ini kita persempit menjadi anggaran sajalah.
Bagaimana caranya untuk mendapatkan perkiraan biayanya? Kita bisa coba mencari berapa perkiraan awal total luasan bangunan (luasan sementara) lalu dikalikan dengan perkiraan biaya bangunan per m2. Jangan lupa masukan juga perkiraan biaya jasa arsitek dan perizinan dll.
Bila Anda kesulitan menghitungnya, bisa coba menggunakan tool berikut, terjamin dan terpercaya, bersumber dari tiputipu dot kom.
Nanti akan terlihat perkiraan biayanya. Dari sini sudah bisa dinilai layak tidaknya, apakah maju jalan, pending atau malah bubar jalan dll.
Mencari perkiraan luasan awal bangunan
Tadi diatas disebutkan untuk mencari luasan awal bangunan dikalikan dengan harga kontraktor. Luasan awal bangunan? Bagaimana cara mencarinya/menghitungnya?
Mudah saja, caranya kita buat daftar akan semua ruangan yang dibutuhkan atau kita inginkan pada bangunan ini. Bayangkan ada ruang apa saja, lalu tulis menjadi sebuah daftar. Tidak sulitlah.
Lalu setelah daftarnya mulai muncul, perkirakan juga berapa perkiraan luas setiap ruangnya. Misal, ruang A = 10 m2, ruang B = 15 m2, dll dll. Nanti kan bisa ditotal semuanya jadi berapa.
Jika masih bingung cara menghitung luasan m2, pelajari rumus berikut. Lumayan membantu membuat rambut Anda jadi tumbuh uban nantinya.
Panduan untuk membuat daftarnya bisa dilihat pada postingan saya yang lalu, yaitu cara membuat daftar kebutuhan ruang – saya sangat-sangat sarankan anda pelajari terlebih dahulu agar paham.
Prioritas ruangan pada tahap awal
Pada saat anda membuat daftar kebutuhan ruang ini, karena yang akan kita bangun adalah rumah tumbuh, maka perlu ada sistem prioritas. Mana dulu yang harus jadi tahap awal, dan mana yang belakangan.
Sering terjadi, lantai bawah sudah penuh dengan berbagai ruangan, dan jatah area kamar tidur hanya tersedia diatas. Ok, jadi semua kamar tidur kita masukan ke tahap 2, selesai toh? Lhah nanti penghuni bangunan tidur dimana?
Bila bangunan ini tidak akan segera ditempati dan menunggu hingga selesai baru pindahan, maka aman. Sebaliknya, bila akan segera ditempati, sedangkan tahap 2 belum selesai? Kalau bisa tidur ala komando tentu tidak masalah, tetapi bagaimana kalau ada bayi, anak kecil dll?
Inilah gunanya daftar kebutuhan ruang dan skala prioritas. Dari sana anda akan punya pencerahan mengenai kondisi lapangan. Bisa memilik kesiapan yang lebih baik – paham sejauh apa layak tidaknya kondisi nanti.
Kelebihan dan kekurangan (IMHO)
Kelebihannya:
- Ongkos pembangunan bisa dicicil, tidak perlu sekaligus perlu dana besar diawal, bisa disesuaikan dengan pendapatan yang rutin didapat.
- Perawatan rumah menjadi lebih ringan, jumlah ruangan disesuaikan dengan banyaknya penghuni dan kebutuhan ruangannya.
- Desain rumah mampu berkembang dan mengikuti kebutuhan jauh kedepan sesuai yang diperkirakan.
Kekurangannya:
- Total biaya keseluruhan akan lebih besar (baca lebih jelas dibawah).
- Desain tidak bisa terlalu bebas bermain, banyak batasan-batasan yang harus diikuti agar ketika berlanjut nanti desain sebelumnya harus siap untuk bisa diteruskan,
- Kurang nyaman karena sebelum semua ruangan selesai, beberapa kegiatan harus menumpang di ruangan-ruangan awal tersebut.
- Wajah bangunan menjadi tidak menarik karena baru sebagian saja yang selesai.
Akhir
Oke jadi dari tulisan diatas semoga bisa membantu kita lebih memahami mengenai desain rumah tumbuh. Konsepnya, kelayakannya, kelebihan dan kekurangannya, dll, yang harapannya bisa menjadi pencerahan bagi kita semua.
Bila layak, maka ada baiknya anda menyewa jasa arsitek untuk pengembangan proses desainnya. Kalau belum layak? Jangan patah arang, coba cari alternatif lain 🙂
Nah demikian cara, langkah dan tahapan mendesain rumah tumbuh, IMHO berdasarkan pengalaman mendesain selama ini. Anda ada tanggapan? Saran? Hayuk silahkan comment dibawah.
Kritik pedas? Kebetulan saya nggak doyan, sukanya kripik pedas atau asin.
Lihat juga postingan lainnya mengenai:
- Jasa Desain Rumah Kost Dan Analisa Kelayakannya
- Bagaimana cara menyiapkan data awal mendesain rumah tinggal
- Bagaimana Cara Perhitungan Dalam Mendesain Tangga
- Lift kursi / chair lift/ lift tangga
- Contoh Berbagai Aplikasi Dinding Batu Bagi Desain Rumah Modern
- Bambu Sebagai Bahan Material Berkelanjutan
Terima kasih telah berkunjung – Arginuring Arsitek, jasa desain rumah online seluruh Indonesia.