Bagaimana Cara Membuat Daftar Kebutuhan Ruang Untuk Desain Rumah Tinggal

Author:

Daftar kebutuhan ruang untuk prakiraan perhitungan luas bangunan, biaya jasa desain arsitek, kontraktor, perizinan dll.

Daftar kebutuhan ruang

Daftar kebutuhan ruang adalah sebuah daftar yang berisi berbagai ruangan dan luasan yang diperlukan pada sebuah bangunan (rumah anda dll). Dari sini kita bisa mendapatkan perkiraan awal (sementara) mengenai berapa total luas bangunan yang akan terjadi.

Oya, bila anda bingung menentukan luasan, maka cukup dengan daftar ruangnya saja, nanti biar arsiteknya yang membantu memperkirakan luasannya, jangan kuatir, tidak masalah.

Perkiraan luasan total ini sangat penting, kenapa? Karena dari luasan ini bisa digunakan untuk mengetahui luas lantai terhadap kapasitas lahan, apakah ia akan menjadi 1 atau 2 lantai, dan tak kalah pentingnya adalah perkiraan anggaran biaya, dari mulai biaya jasa desain arsitek, kontraktor, perizinan dll.

Contoh:

  • Misalkan luas lahan 100 m2, lalu didapat dari daftar luas bangunan adalah 150 m2, maka kita sudah tahu bahwa bangunan anda akan 2 lantai.
  • Arsitek akan menggunakan daftar ini untuk bahan desain tata ruang dan fee yang diperlukan (biaya desain/per m2).
  • Kontraktor/pemborong biasanya sudah punya patokan harga konstruksi bangunan per m2, dari harga tersebut bisa anda kalikan dengan luasan tadi.
  • Biaya perizinan membangun bangunan juga erat dengan luasan bangunan dll.
  • Dst dst.

Dari penjelasan diatas maka ada baiknya kita mempersiapkan daftar kebutuhan ruang ini. Buatlah secara sederhana, ada nama ruang, banyaknya ruang dan luasan setiap ruangnya.

Contoh:

  1. Kamar tidur anak, 2 buah, @ 10 m2.
  2. Kamar tidur utama, 1 buah, 20 m2.
  3. Walk in closet, 1 buah, 6 m2.
  4. Kamar mandi dalam, 1 buah, 4 m2.
  5. Ruang keluarga, 1 buah, 20 m2.
  6. Dst dst.

Cara mengukur ruangan yang dibatasi dinding

Ini sekedar pencerahan saja, tetapi ada perbedaan antara ukuran ruang terbuka dengan ruangan yang dibatasi oleh dinding bata. Dinding bata secara default dianggap memiliki ketebalan 15 cm.

Sehingga ukuran ruangan bisa dibedakan menjadi 2, yaitu kotor – diluar pengurangan tebal dinding, dan bersih – sudah dikurangi tebal dinding 15 cm diatas.

Contoh:

Ada 3 ruangan ukuran 4 x 3 yang berdampingan : A, B & C. Pada ruang A & C hanya ada satu sisi yang dibatasi dinding, maka ukuran horizontal A & C adalah panjang kotor awal yang 4 m dikurangi lebar – setengah dari tebal dinding 15 cm. Kenapa hanya setengahnya? Karena yang sisa setengahnya lagi dikurangkan ke ruangan B yang berada di tengah.

Dinding bata setebal 15 cm kita bagi 2, setengah yang 7.5 cm dikurangkan ke ruangan warna biru (A) dan sisa setengah 7.5 cm dikurangkan ke ruangan berwarna coklat (B).

Jadi A & C masing-masing dikurangi 7.5 cm, dari 4 m menjadi 3.925 m.

Sedangkan pada ruangan B, karena dibatasi oleh 2 dinding di sisi kanan dan kiri, maka panjang horizontal B dikurangi 7.5 cm di sisi kiri & 7.5 cm lagi di sisi kanan, atau biar mudah, apabila sebuah ruangan di batasi dinding pada kedua sisinya maka ia tinggal dikurangi 15 cm (7.5 cm x 2).

Karena ruang B dikurangi kiri & kanan, maka ukuran bersih yang tersisa dalah 3.85 m.

Ukuran ruangan bersih

Lalu bagaimana kalau kita menginginkan sebuah ruangan berukuran 4 x 3 – bersih, dalam ke dalam, sudah dikurangi tebal dinding?

Mudah saja, tinggal tambahkan 15 cm pada ukuran tersebut, dari yang awalnya 4 x 3 menjadi 4.15 x 3.15 m. Maka setelah ada dinding akan didapatkan ruangan bersih berukuran 4 x 3 m. Di lapangan ukuran kelipatan 15 cm ini sudah biasa, para pekerja sudah pada paham, tidak masalah.

Ok, setelah ada pencerahan mengenai ukuran yang diinginkan dalam menentukan dimensi ruangan maka kita bisa melanjutkan dengan pembuatan daftar kebutuhan ruang.

Panduan

Cara menghitung kebutuhan ruang. Agar mudah saya coba buatkan tabel patokan sederhana dibawah. Daftarnya saya buat berdasarkan pengalaman mendesain selama ini. Misalkan ada ruang yang belum dimasukan anda bebas untuk menambahkan.

Ukurannya saya atur dari kecil hingga membesar, ukuran kecil adalah ukuran minimum yang saya rasa jangan sampai kurang dari itu, dibawah itu akan tidak nyaman. Sedangkan ukuran sedang & besar hanya patokan saja, mau anda adopsi silakan, mau di modifikasi silakan.

Tabel daftar kebutuhan ruang

Disusun sesuai urutan abjad. Janga lupa tambahkan 15 cm bila anda ingin ruangan bersih setelah dikurangi dinding (khusus untuk kamar mandi dan toilet sudah saya tambahkan 15 cm).

AreaKecil (m)Total Kecil (m2)Sedang (m)Total Sedang (m2)Besar (m)Total Besar (m2)
Alat Musik1 x 22
Alat Olahraga1 x 22
Dapur Basah2.5 x 253 x 264 x 312
Dapur Kering2.5 x 253 x 2.57.54 x 312
Foyer2 x 24
Garasi Mobil3 x 5.516.53 x 6184 x 624
Garasi Motor1 x 22
K. Mandi1.75 x 1.753.06251.95 x 1.953.80251.95 x 35.85
K. Tidur2.6 x 2.66.763 x 393 x 3.610.8
K. Tidur Utama3 x 393 x 4124 x 520
Mushalla2 x 242 x 363 x 39
Pantry2 x 0.61.22 x 1.533 x 1.54.5
Parkir Luar / Carport3 x 5.516.53 x 6184 x 624
R. Mesin Cuci2 x 242 x 2.552 x 36
R. Jemur2.5 x 2.56.25
R. Keluarga3 x 393 x 4124 x 416
R. Makan3 x 393 x 4124 x 416
R. Santai3 x 393 x 4124 x 416
R. Setrika2 x 242 x 2.552 x 36
R. Tamu3 x 393 x 4124 x 416
Tangga Putar Besi1.2 x 1.21.441.4 x 1.41.96
Tangga U2 x 5102 x 612
Toilet1.05 x 0.950.99751.75 x 1.051.83751.95 x 1.052.0475
Walk In Closet1.75 x 1.753.06251.95 x 1.953.80251.95 x 35.85
Contoh tabel daftar kebutuhan ruang

Tabel di atas hanyalah ALAT BANTU PERKIRAAN saja ya, bukan saklek. Bisa saja nanti saling silang, ruang A ambil minimum, ruang B ambil maksimum dll dst. Jadi jangan dipatok, apalagi nodong ke saya kenapa luasan yang Anda hitung beda dengan yang saya ajukan.

Kenapa begitu? Kan belum tentu bentuk lahannya seperti apa, kondisi lapangan bagaimana, dan kebutuhan Anda juga pasti unik, pasti perlu ada penyesuaian dan koreksi dari tabel di atas.

Arsitek bukan dewa….

Sirkulasi (faktor tak terukur dll)

Setelah didapatkan total luasan dari tabel diatas, maka berikutnya kita perlu menambahkan juga sirkulasi. Koridor ruang dalam & luar, teras, selasar dll, adalah faktor yang belum bisa diukur secara pasti saat ini, namun mereka ada, dan nyata di lapangan.

Dari pengalaman biasanya penambahannya di kisaran 10 – 20% dari total luasan awal. Misal dari tabel diatas kita dapatkan luas 120 m2, maka dengan sirkulasi dll, luasan akhir di kisaran 132 – 144 m2.

Luasan 132 – 144 m2 inilah yang akan kita gunakan saat ini.

FYI, kita tidak bisa menggunakan luas lahan 100% untuk bangunan, peraturan bangunan mensyaratkan adanya alokasi area hijau untuk resapan dll. Detilnya seperti apa tergantung kepada peraturan di wilayah masing-masing.

Oke seperti itu contoh daftarnya, rasanya dari sini anda semua sudah bisa membuat daftar program ruang rumah tinggal sendiri ya, tinggal diikuti dan silakan di modif sesuai kebutuhan.

Setelah kita elesai membuat daftar diatas maka bisa melangkah ke tahap selanjutnya, yaitu menyusun data awal. Seperti apa data awal tersebut & bagaimana cara menyiapkannya? Silakan lihat tautan berikut mengenai bagaimana cara menyiapkan data awal mendesain rumah tinggal 🙂

Akhir

Nah demikian postingan kali ini mengenai panduan pembuatan daftar kebutuhan ruang untuk desain rumah tinggal. Semoga bisa menjadi pencerahan bagi kita semua .

Bagaimana pendapat anda mengenai tabel diatas? Ada pertanyaan, saran atau masukan? Silakan berbagi komentar dibawah 🙂

Lihat juga postingan lainnya mengenai:

Terima kasih telah berkunjung – Arginuring Arsitek, jasa desain arsitek online seluruh Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Huh?...

Exit mobile version