Sebuah hotel di Prefektur Kyoto, Jepang yang menampilkan tema tempat menginap ala ninja
Konsep desain arsitektur ‘bayangan’ seperti kehidupan ninja
Ini adalah sebuah hotel bernama “Ninja Hitam”. Lokasinya terletak di pusat kota Kyoto, tepat di sebelah barat Istana Kekaisaran Kyoto. Daerah tersebut memang banyak oleh perumahan, toko-toko kecil, gedung apartemen, dan hotel. Pemiliknya merencanakan sebuah hotel kecil berlantai lima dengan 21 kamar, di sebidang tanah yang khas di Kyoto, selebar sembilan meter kali 35 meter.
Sang pemilik memang kebetulan berasal dari kota terdekat Kouga, yang dikenal selama berabad-abad sebagai rumah bagi ninja. Bahkan pemiliknya mungkin sekali adalah keturunan ninja.
Apa arti “ninja” dalam desain ini? Sepanjang sejarah mereka, ninja selalu hidup dan dikaitkan dengan, “bayangan”, di mana mereka tidak dapat dilihat, namun masih dapat melakukan peran mereka.
Karena menggagas konsep desain “bayangan” maka hotel ini menampilkan nuansa: misterius, bayangan, dan sunyi, namun dengan kehadiran yang kuat. Fasad, dengan lebih banyak bayangan daripada substansi, dirancang untuk membangkitkan gagasan bahwa seorang ninja bisa bersembunyi di mana saja.
Seluruh fasad ditutupi oleh “koushi”, yang merupakan kisi-kisi gaya Jepang. Atap juga ditambahkan di atas lantai pertama, kedua, dan atas, tetapi kesan fasad yang kuat tetap berasal dari koushi tersebut. Seluruh fasad sebenarnya dibuat dengan dua lapisan koushi, masing-masing dengan pola bentuk-V bergantian, diimbangi satu sama lain dengan setengah rentangan, untuk memperdalam rasa bayangan.
Setiap kisi-kisi individu dicat coklat di satu sisi, dan hitam di wajah dan di sisi lain, sehingga ketika mendekati hotel dari timur, fasad tampak berwarna cokelat, tetapi ketika kita makin dekat/sampai maka warna cokelat tersebut menjadi pudar dan seluruh bangunan muncul menjadi hitam.
Interiornya pun dirancang tetap mengacu kepada konsep “kegelapan” ini, dengan berusaha sebanyak penerapan yang bisa dilakukan secara praktis untuk hotel modern. Hasilnya, pengunjung diajak untuk mengalami trik ninja di hotel ini.
Misalnya pada area lobi, tepat di depan meja penerimaan terdapat “otoshiana”, sebuah lubang dengan 50 paku yang tajam ditancapkan di bagian bawah lantainya. Tentu saja, ditutupi dengan kaca tebal sehingga menjadi bagian dari lantai, hasilnya menjadi kejutan bagi pelanggan ketika mereka bersiap untuk check-in.
Ketika pelanggan mendekati meja depan, mereka tidak melihat staf … hanya dinding padat berlapiskan daun emas. Tapi tiba-tiba, seorang ninja muncul melalui “kakushi tobira”, pintu ayun yang tak terlihat yang terbuka dan menyatu kembali ke dinding secepat ninja (staf meja depan) diam-diam terwujud.
Sebagai pelengkap nuansa ninja, ada terpajang “Shuriken” (bintang pelempar) tertempel di dinding hotel dan lalu “Damashie” (gambar ilusi optik) berupa siluet ninja yang dari waktu ke waktu seara tiba-tiba diproyeksikan ke dinding jalan utama di lantai pertama, lalu staf hotel yang berpakaian seperti ninja akan membuat pengunjung merasakan kehadiran ‘ninja’ di hotel ini.
Akhir
Demikian posting kali ini mengenai desain hotel unik Ninja Hitam di prefektur Kyoto, Jepang.
Disadur/diterjemahkan kembali dari berbagai sumber di internet. Semoga berguna, salam.
Terima kasih telah berkunjung – Arginuring Arsitek, jasa desain arsitek di bandung