Sudah banyak artikel mengenai indutri generasi Millenia yang terbukti sukses. Ketika semakin banyak dari mereka memiliki hunian, tidak kaget apabila mereka mulai memiliki selera tersendiri akan desain huniannya.
Sebagai sebuah generasi, Milenia mempunyai daya beli yang cukup besar, dan dunia desain rumah mulai menjadi ketertarikan mereka.
Berikut beberapa desain hunian yang menjadi trend generasi Millenia, seperti gaya bangunan hijau, tipe hunian di area yang sempit, dan trend perabotan dual-fungsi.
1. Gaya perkotaan dan kesadaran akan ruang
Generasi Millenia belum tertarik untuk membeli rumah-rumah besar di daerah perkotaan. Mereka lebih memilih untuk memaksimalkan sumber daya yang sudah ada di perkotaan, efisiensinya dan tentunya, yang hemat biaya. Karena secara alami mereka lahir di daerah perkotaan, penting bagi mereka untuk mempertimbangkan aspek jarak ke beberapa jaringan sosial serta profesional sehingga mereka tidak membutuhkan hunian yang besar. Walaupun begitu, hanya karena memilih untuk tinggal di hunian yang kecil, tidak berarti mereka mau hidup berdesakan.
2. Ruang Terbuka
Tata ruang di trend Millenia lebih terbuka dan efisien dibanding trend sebelumnya. Generasi ini tidak akan membuang waktu untuk mendesain lorong. Dapur yang besar tetap menjadi prasyarat, tapi keberadaannya harus serasi dengan ruang lainnya untuk mempermudah apabila akan menjamu tamu. Untuk alasan itu, generasi Milenia sangat suka akan dapur yang mewah dengan pilihan furniture bergaya lounge yang bisa melayani lebih dari satu kebutuhan. Siapa bilang sofa tidak bisa menjadi ruang penyimpanan dan meja biasa tidak bisa berubah fungsi menjadi meja kopi saat pesta?
3. Rapi dan Sederhana
Bagi mereka yang lahir di era baby-boomer (era setelah Perang Dunia II), gaya pedesaan dengan aksesorisnya yang banyak sempat menjadi trend. Untung bagi kita, trend Milenia lebih fokus akan fungsi dan desain yang minimalis agar rumah terlihat tidak berantakan. Namun hal ini tidak berarti kalau gaya pedesaan dan material alami tidak akan ditemukan di rumah mereka. Aksesoris gaya pedesaan masih mungkin digunakan, hanya saja jumlahnya terbatas. Sebagian alasannya adalah karena ukuran hunian mereka yang kecil, dan juga meningkatnya penggunaan teknologi yang berarti banyak aksesori yang secara fisik dulu ditemukan di rumah sekarang dapat disimpan di telapak tangan mereka.
4. Materi dan Karakteristik Alami
Ada masa dimana kebanyakan orang menyukai interior gaya hunian pedesaan, tetapi kini mulai berubah. Sekarang kita lebih banyak melihat aksen-aksen alami pada rumah-rumah Milenial seperti penggunaan kayu reklamasi, penggunaan palet warna netral dan pemakaian pintu bergaya lumbung/gudang. Desain bergaya Skandinavia menjadi pelopor desain yang pro-kayu serta kecenderungan membawa suasana outdoor ke dalam interior rumah.
5. Lantai Keramik
Salah satu perubahan besar yang mengidentifikasi trend desain Millenial adalah pemilihan keramik. Gaya keramik yang biasa digunakan di daerah kereta bawah tanah mulai mendominasi pasaran; terlepas dari apakah keramik tersebut nantinya digunakan sebagai panel pelindung dinding di tempat cuci piring atau sebagai lantai.
Karena sekarang generasi Millenia banyak menghuni rumah-rumah yang kecil, mereka yang pandai secara finansial cenderung membuat antisipasi dana lebih banyak dalam anggaran agar desain yang mereka inginkan tercapai. Keramik untuk lantai contohnya, akan cenderung beralih ke trend warna batu alami atau pola efek kayu.
6. Penggunaa Peralatan Dapur
Restoran-restoran jenis kantin dengan dapur terbuka dan banyaknya acara memasak mungkin memberikan efek tersendiri bagi generasi ini dalam memilih peralatan dapur. Generasi Millenial menyukai peralatan dapur mewah, walaupun begitu, mereka lebih suka memasak di rumah daripada makan di luar.
7. Bahan Bangunan Hijau (Green building materials)
Trend Millenial mengusung ide bahan bangunan yang eco-friendly seperti cat tidak-beracun, produk-produk berlabel Energy Star (produk yang hemat energi dan ramah lingkungan) serta penggunaan lampu LEED (Leading in Energy and Environmental Design) di sekitar rumah.
8. Biaya Perawatan yang Rendah
Generasi ini semakin sadar akan aspek waktu, energi dan biaya yang harus dikeluarkan untuk pemeliharaan rumah. Penting bagi mereka untuk mendesain hunian dengan standard tinggi namun dengan biaya perawatan yang rendah
9. Smart Teknologi
Generasi Millennial sekarang lebih cenderung membanggakan rumah dengan teknologi cerdas terintegrasi daripada tentang dapur baru. Seperti teknologi yang terhubung Wi-Fi di seluruh rumah adalah salah satu dari sekian banyak contohnya. Pencahayaan, pemanas, detektor asap, TV, dan speaker semuanya dapat dipantau dari ponsel atau tablet.
Ini menghilangkan bahaya keamanan serta ketidaknyamanan. Mereka juga menuntut ruang “ramah teknologi” yang berarti banyak outlet dan terminal pengisian daya (stop kontak).
10. Berkelanjutan
Generasi ini adalah generasi yang paling fokus pada keberlanjutan. Mereka mencari sumber energi terbarukan di dalam blok apartemen, berbagi sumber daya, mendukung bisnis independen di sekitarnya, dan menggunakan bahan hijau. Hampir setengah dari generasi Millennial tertarik pada panel surya untuk rumah mereka, dan menunjukkan minat yang besar untuk menumbuhkan bahan makanan mereka sendiri.
Berkebun memberi dampak positif untuk lingkungan dan serasi dengan tren gaya hidup sehat yang mengemuka baru-baru ini. Harapkan untuk melihat lebih banyak kebun kecil, tanaman di dalam kotak yang ditaruh di jendela-jendela rumah, atau kebun umum di lingkungan tempat generasi ini tinggal.
Demikian untuk postingan kali ini mengenai desain yang banyak disukai oleh generasi Millenia.
Lihat juga postingan lainnya mengenai 5 cara generasi milenial mengubah budaya kerja & desain kantor.
Disadur/diterjemahkan kembali dari berbagai sumber di internet. Semoga berguna, salam.
Terima kasih telah berkunjung – Arginuring Arsitek, jasa desain rumah minimalis di bandung