Optimasi Potensi Lahan Pada Desain Arsitektur Yang Berkelanjutan, 3 Dari 3

Author:

desain arsitektur yang berkelanjutan serta lokasinya

bagaimana kita menciptakan dan mempersiapkan lokasi dan lahan bangunan agar mendukung hal tersebut

mempraktekan desain arsitektur lansekap yang lebih baik

  • hindari penggunaan air minum untuk tanaman dengan cara mendesain lansekap menggunakan tumbuhan asli yang tahan terhadap kekeringan.
  • apabila lansekap membutuhkan pengairan maka rencanakan zona irigasi, berupa penyiraman dan alat pendeteksi air hujan untuk meminimalkan penggunaan air.
  • pertimbangkan untuk melakukan kompos atau mendaur ulang sampah tanaman dan kebun.
  • apabila dibutuhkan, gunakan pupuk dan pestisida yang tidak beracun.
  • pertimbangkan unguk menggunakan produk lansekap yang merupakan hasil daur ulang.

minimalkan gangguan pada lingkungan asli

  • atur dan kendalikan gangguan lingkungan asli pada tingkatan yang selalu minimum dan pertahankan vegetasi asli disana selama mungkin.
  • rencanakan tahapan konstruksi dengan mengedepankan pemikiran akan perhatian kepada lingkungan.

kembalikan kealamian dan kesegaran dari lokasi yang telah rusak

  • fokuslah pada restorasi lokasi yang telah rusak, tingkatkan keberadaan bagi lingkungan dan spesies asli yang ada disana.
  • lestarikan penggunaan air melalui sistem penanaman dengan menggunakan tumbuhan asli.

desain untuk sistem transportasi yang berkelanjutan

  • desain peletakan bangunan dengan memikirkan transportasi publik dan jumlah parkiran yang bisa didapatkan.
  • peletakan bangunan yang dekat kemana saja, masih dalam jangkauan yang mudah untuk ke pertokoan dan layanan lainnya (terutama toko kelontong), dalam artian, para penghuni dan pengguna bangunan dapat mencapainya cukup dengan berjalan kaki.
  • gunakan material berpori bagi paving, jalan dan jalur pejalan kaki agar air hujan dapat terus meresap ke dalam tanah.
  • apabila jalur pejalan kaki tidak disediakan oleh pemerintah setempat, maka cobalah sediakan jalur tersebut dekat dengan jalan umum, sehingga orang tidak berjalan di pinggir jalan ketika sedang bepergian antar bangunan.

seimbangkan antara lahan yang berkelanjutan dengan keamanan dan keselamatan lahan

  • pertimbangkan untuk membuat kolam-kolam tampungan dan penahan tanah untuk mengendalikan erosi.
  • gunakan pohon dan tanaman asli atau yang tahan terhadap cuaca di lingkungan tersebut untuk meningkatkan kualitas sekeliling lahan, sekaligus juga tempat berteduh dan berlindung bagi orang yang ada.

pertumbuhan pintar (smart growth)

pertumbuhan pintar adalah isu yang menjadi pemikiran berbagai komunitas di berbagai negara. berhubungan dengan pengendalian lingkungan, penggunaan ulang infrastruktur yang ada, membuat daerah sekitar yang nyaman untuk dilalui berjalan kaki dan meletakan tempat untuk tinggal dan bekerja yang dekat dengan transportasi publik. pemikiran ini lebih mengedepankan efisiensi sumber daya yang ada dibandingkan dengan membuat yang baru, jauh dari kota dan daerah tempat tinggal. pertumbuhan pintar memelihara ruang-ruang terbuka dan tanah pertanian, alam liar dll dan memperkuat pengembangan komunitas yang ada dan kualitas kehidupan mereka.

akhir tulisan bagian 3 – selesai

demikian posting kali ini mengenai optimasi lahan pada desain arsitektur yang berkelanjutan (sustainable architecture/sustainable land)

selesai, postingan ke 3 dari 3 bagian
lihat kembali bagian 2
lihat kembali bagian 1

Disadur/diterjemahkan kembali dari berbagai sumber di internet. Semoga berguna, salam.

Terima kasih telah berkunjung, arginuring arsitek, jasa desain rumah di bandung

pranala luar:

desain berkelanjutan – wikipedia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Huh?...

Exit mobile version